Gubernur NTT Resmikan Sekolah Keberagaman di SMA Negeri 5 Kupang - Baomong.ID

Gubernur NTT Resmikan Sekolah Keberagaman di SMA Negeri 5 Kupang

Gubernur NTT Resmikan Sekolah Keberagaman di SMA Negeri 5 Kupang

Kupang, Likurai.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, meresmikan peluncuran Sekolah Keberagaman yang bertempat di SMA Negeri 5 Kota Kupang pada Kamis, 24 April 2025.

Dalam kegiatan tersebut, Gubernur turut didampingi oleh Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo dan Wakil Ketua Komisi  V DPRD NTT Winston Rondo.

Acara peluncuran mengangkat tema “Membangun Sekolah Keberagaman Bersama Peacemaker di Sekolah Menengah Atas, Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman dan Pendidikan Berkualitas.”

Dalam sambutannya, Gubernur NTT menekankan pentingnya peran sekolah dalam membentuk karakter siswa untuk mencintai keberagaman.

"Sekolah merupakan garda terdepan pendidikan yang harus mampu menciptakan generasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Menurut Gubernur, sekolah adalah miniatur masyarakat yang ideal, di mana anak-anak dari latar belakang yang berbeda—baik suku, agama, ras, maupun budaya—berkumpul, berinteraksi, dan tumbuh bersama. Ia menekankan bahwa keberagaman tersebut harus diajarkan sebagai kekayaan yang patut disyukuri.

Gubernur juga menyoroti pentingnya membentuk budaya toleransi di sekolah. “Di sekolah, kita belajar menghargai perbedaan pendapat, cara berpikir, dan ekspresi diri. Kami berharap peserta didik dibekali dengan kuat akan nilai-nilai kebinekaan dan kemanusiaan,” lanjutnya.

Ia mengingatkan bahwa nilai-nilai Pancasila lahir dari bumi NTT, yang menjadi penguat semangat persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.

“Toleransi di sekolah tidak hanya untuk mencegah konflik, tetapi juga untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bijak, terbuka, dan menghargai perbedaan. Kita harus terus mengingatkan akan bahaya diskriminasi, perundungan, stereotip, kekerasan seksual, dan eksklusi sosial yang masih kerap terjadi di sekolah,” tegasnya.

Ia meminta seluruh sekolah di NTT, dari tingkat SD hingga SMA, untuk benar-benar mengantisipasi dan mencegah kekerasan seksual. 

“Guru dan kepala sekolah harus memastikan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan jauh dari kekerasan, terutama terhadap perempuan dan anak-anak. Kekerasan seksual di sekolah harus dihilangkan sepenuhnya,” tegas Gubernur Melki.

Dalam penutupan sambutannya, ia mengapresiasi sinergi berbagai pihak, termasuk Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK), yang turut mendukung program ini. Ia juga berharap SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 1 Kota Kupang yang menjadi pilot project dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di NTT.

Koordinator Program dari Komunitas Peacemaker Kupang, Iskandar Wutun, menjelaskan bahwa peluncuran Sekolah Keberagaman bertujuan agar sekolah menjadi tempat yang menghormati keberagaman, menjunjung tinggi kemanusiaan, serta mendorong kesatuan bangsa. 

“Kami berharap sekolah dapat mencetak generasi pembawa damai dan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan berkualitas,” ujarnya. (*)