Kupang, Likurai.com– Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Nusa Tenggara Timur memastikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk 2.100 unit rumah khusus eks pejuang Timor Timur di Kabupaten Kupang telah selesai dan siap beroperasi.
Proyek ini menjadi salah satu upaya strategis pemerintah dalam mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya terkait akses terhadap air bersih yang layak dan berkelanjutan.
Kepada wartawan, Kepala Proyek (Kapro) SPAM dari PT Permata Maju Jaya, Eko Suyanto mengatakan, pihaknya membangun Pipa Transmisi dari sumber air hingga pipa penyaluran.
Pekerjaan sudah selesai dan sudah dilakukan uji coba ke sambungan rumah (SR) dan menunjukkan hasil yang positif. Air mengalir dengan lancar ke setiap rumah, menandakan bahwa sistem telah bekerja sebagaimana mestinya.
“Kami telah melakukan uji alir air ke seluruh 2.100 sambungan rumah, dan hasilnya sangat baik. Saat ini, kami hanya menunggu pemasangan dinamo air oleh pihak Balai Perumahan agar air dapat dialirkan ke tandon utama,” ujar Eko saat ditemui di Kupang, Rabu (16/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa sistem SPAM ini menggunakan metode gravitasi penuh, dengan sumber air berasal dari Mata Air Kese.
Sebelum disalurkan ke rumah-rumah warga, air terlebih dahulu diproses melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) jenis Pellet Softening berkapasitas 25 liter per detik.
Proses ini bertujuan untuk menurunkan kadar kapur dan total zat terlarut (TDS), sehingga menghasilkan air yang aman untuk dikonsumsi.
Pihak pelaksana proyek juga memastikan bahwa seluruh sambungan rumah akan terus dipantau dan diperiksa secara menyeluruh sebelum proses penghuniannya dimulai.
“Kami tetap melakukan pengecekan pada setiap sambungan rumah untuk memastikan semuanya berfungsi optimal,” tambah Eko.
Setelah proses konstruksi selesai, SPAM ini akan diserahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang untuk dikelola lebih lanjut.
Kepala BPPW NTT, Davis F. Hamid, S.T., M.T., menjelaskan bahwa pembangunan SPAM ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya para eks pejuang Timor Timur yang tinggal di kawasan permukiman khusus.
“Penyediaan air bersih ini merupakan sarana penting dalam mendukung kualitas hidup masyarakat. Selain meningkatkan kesehatan, SPAM juga menjadi fondasi utama dalam menciptakan lingkungan permukiman yang layak huni,” ujarnya.
Selain melayani 2.100 unit rumah khusus, SPAM ini juga mencakup 200 sambungan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pemerintah juga membangun SPAM di Desa Beolboto yang akan melayani wilayah Desa Camplong II hingga Pasar Paria.
SPAM Desa Beolboto menggunakan sistem kombinasi gravitasi dan pompa. Sumber air berasal dari Mata Air Kuni, yang dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air berkapasitas 10 liter per detik.
Setelah melalui proses pengolahan, air dipompa ke dua reservoir berkapasitas masing-masing 100 meter kubik, yaitu Reservoir Utama Beolboto dan Reservoir Distribusi Dusun 5, lalu disalurkan secara gravitasi ke 620 sambungan rumah.
Seluruh pembangunan SPAM ini didanai sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) murni dengan total anggaran sebesar Rp106 miliar, melalui DIPA Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tuntasnya pembangunan SPAM ini menjadi tonggak penting dalam peningkatan infrastruktur dasar di wilayah eks pejuang Timor Timur.
Pemerintah berharap hadirnya fasilitas ini dapat memenuhi ketersediaan air bersih yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh warga penerima manfaat.(Yuser)