Kupang,LikuraiOnline.id--Progres Fisik Pembangunan Jalan Nasional di NTT yang ditangani oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Tahun 2024 masuk urutan delapan secara Nasional. Sementara Realisasi keuangan berada pada urutan sebelas Nasional.
Realisasi Fisik Pembangunan Jalan dan Jembatan di NTT hingga saat ini sudah mencapai 79,06 persen. Realisasi keuangan 69,34 persen
Demikian disampaikan Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto,ST.,MT didampingi Kepala Seksi Pembangunan, Ketsia Lanoe,ST. Kepala Satuan Kerja (Satker) PJN I Provinsi NTT Ashari,ST.,MT, Kasatker P2JN Provinsi NTT Andria Muharami Fitra,ST.,MT dan Pejabat Pembuat Komitmen 1.1 Provinsi NTT Paul Hugo,ST.,MT kepada wartawan Jumat, 18 Oktober 2024.
Agustinus Junianto mengatakan, pada tahun 2024, BPJN NTT mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 1,247 T untuk penanganan 127 paket pembangunan jalan dan jembatan yang tersebar di Lima Satuan Kerja yang ada di BPJN NTT.
"Capaian fisik pembangunan jalan Nasional di NTT berada pada urutan 8 Nasional. Sementara Realisasi Keuangan berada pada urutan sebelas Nasional,"ungkap Junianto.
Lima Satker dimaksud adalah Satker P2JN Provinsi NTT yang menangani perencanaan dan pengawasan, Satker PJN I Provinsi NTT yang wilayah kerjanya meliputi Oesapa-Batas Kota Soe dan seluruh Pulau Sumba.
Satker PJN II wilayah kerjanya meliputi Kabupaten TTS, TTU, Belu, Alor dan Jalan Sabuk Merah, Satker PJN III wilayah kerjanya meliputi Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada.
Satker PJN IV wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flotim hingga Lembata dan Satker SKPD wilayah kerjanya di Kota Kupang.
Ia menguraikan, total panjang jalan Nasional di NTT hingga tahun 2024 sepanjang 2.153,28 Kilo Meter. Hingga semester pertama tahun 2024, tingkat kemantapan jalan Nasional di NTT mencapai 94 persen.
Sementara total panjang Jembatan yang ditangani BPJN NTT 13.192 Meter yang tersebar di seluruh NTT. Tingkat kemantapan Jembatan di NTT mencapai 86 persen lebih. (Yuser)