Kupang,LikuraiOnline.id--Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II melalui PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (OP SDA) I pada Satuan Kerja OP SDA Nusa Tenggara II membenahi embung Fatukoa di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang Provinsi NTT.
Kehadiran embung Fatukoa dapat mencukupi kebutuhan air bagi ternak, pertanian dan untuk masyarakat yang bermukim di RT 16, 17 dan RT 18.
Tokoh masyarakat Kelurahan Manulai II Felipus Babys dan Yahanis Takla yang ditemui wartawan di lokasi pembangunan embung, Jumat 17 Mei 2024 mengucapkan limpah terima kasih kepada Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II melalui PPK OP SDA 1 yang telah merespon permintaan masyarakat untuk membenahi embung tersebut.
Felipus dan Yohanis mengucapkan limpah terima kasih kepada pemerintah pusat secara khusus Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II melalui PPK OP SDA I yang telah memberi perhatian untuk merenovasi embung Fatukoa yang rusak beberapa tahun silam.
"Terima kasih untuk Kepala BWS NT II dan PPK OP SDA I yang sudah menjawab permintaan kami untuk merenovasi embung ini,"ucap Philipus.
Kedua tokoh masyarakat tersebut mengatakan bahwa embung yang dikerjakan saat ini lebih baik dibandingkan dengan yang dibangun tujuh tahun lalu.
Philipus menceritakan masyarakat setempat sudah mengajukan permohonan untuk pembenahan embung Fautkoa sejak beberapa tahun lalu namun karena kondisi Covid 19 sehingga permintaan baru terjawab.
Dikatakan bahwa embung yang dikerjakan di anggap paling baik."Terima kasih karena ada perhatian terhadap masyarakat,"kata Dia.
Menurut Philipus kehadiran embung Fatukoa untuk melayani kebutuhan masyarakat di bidang pertanian, peternakan dan untuk air bersih.
Sementara itu PPK OP SDA I Nusa Tenggara II Thomson Toelle,S.ST kepada wartawan dilokasi embung mengatakan, hingga saat ini realisasi pekerjaan renovasi embung Fatukoa sudah mencapai 93 persen.
Mantan PPK OP SDA III Nusa Tenggara II ini mengatakan, pekerjaan genangan dan tanggul sudah selesai 100 persen. Sementara pekerjaan Spilwey sudah mencapai 80 persen.
"Kita juga akan membangun empat unit bak penampungan air di hulu dan hilir embung.
Selain itu, kita juga akan mengadakan satu unit pompa air untuk mendistribusi air ke bak penampung air yang dibangun,"katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan mendesain medote pendistribusian air ke masyarakat menggunakan metode screen menggantikan metode pelampung.
"Kita akan ganti pelampung dengan screen untuk mengantisipasi penyumbatan material di selang pembanilan air dari Embung ke bak-bak penampungan yang telah dibangun.
Metode ini suda kami lakukan di beberapa embung waktu bertugas di Pulau Sumba,"katanya (yuser)